Aspek sosisal budaya pakaian

unnamed

Sandang ialah kain garmen & benang yang digunakan untuk pelindung tubuh. Busana ialah kebutuhan primer orang-orang sebagaimana pangan dan daerah berlindung (rumah|gubuk). Orang-orang membutuhkan Busana sebagai penutup. Namun sejalan dengan dinamika peradaban manusia, Pakaian pun difungsikan untuk simbol jabatan, status, ataupun tahta dia yang memakainya. Pergantian dari sebagaian jenis Busana tergantung oleh rutinitas, adat, atau budaya yang memiliki keunikan masing-masing. Pakaian pun menambah ketenangan selama kegiatan beresiko semisal memasak dan hiking, dengan menciptakan pelindung untuk kulit dari lingkungan eksternal. Sandang pun memberikan pelindung higienis, mencegah badan dari zat toksik dan mengurangi penyebaran bakteri. kaos dakwah

A. Kegunaan Sandang

Salah satu manfaat paling penting dari Sandang ialah untuk menciptakan perlindungan untuk pemakainya. Busana pun memberikan penutup dari sinar matahari yang panas dan bermacam-macam manfaat yang lain. Sedangkan dalam lingkungan dingin kaos dapat memberikan rasa hangat dan meminimalisir suhu dingin.

Sandang menciptakan penutup tubuh dari yang tak terlihat. Pakaian bermanfaat untuk melindungi dari hal-hal yang menyebabkan gangguan, termasuk di dalamnya semisal salju, hujan dan angin dan kondisi iklim yang lain, serta dari cahaya matahari.

Busana pun mengurangi peluang risiko selama kegiatan, semisal berolahraga atau bekerja. Pakaian kadang-kadang dimanfaatkan untuk perlindungan dari ancaman lingkungan khusus, semisal bahan kimia beresiko, serangga, senjata, serta berhubungan dengan zat merusak.

B) Pandangan Budaya
1. Beda Jenis Kelamin

Pada kebanyakan budaya, perbedaan Pakaian pada kedua tipe kelamin dipikir pad bagi pria dan wanita. Perbedaa pada gaya, kain, dan warna.

Kalau masyarakat Barat, gaun, rok, dan alas kaki hak tinggi sering diannga sebagai Pakaian wanita, dan dasi biasanya dinilai sebagai Pakaian lelaki. Celana pada awalnya dinilai sebagai Sandang khusus pria, akan tetapi saat ini digunakan sama kedua tipe kelamin. Sandang lelaki umunya lebih simple dibanding Pakaian wanita, tetapi Busana perempuan umumnya lebih banyak pada hal ragam daripada Pakaian laki-laki. Kaos pun pada awalnya adalah busana pria. Laki-laki sering dizinkan untuk bertelanjang dada di pelbagai tempat publik, semisal dalam kolam renang.

Di beragam budaya, hukum menentukan apa saja yang wanita dan pria harus kenakan. Religi Islam memerlukan wanita agar memakai bentuk yang lebih sederhana dari baju pada kebanyakan, semisal jilbab. Apa yang memenuhi nilai sederhana sesungguhnya tak sama, akan tetapi, perempuan biasanya membutuhkan pelindung tubuh yang lebih luas.

Dibandingan terhadap Sandang lelaki, Pakaian perempuan lebih atraktif, sering bertujuan untuk memperlihatkan kepada pria. Pada negara industrial modern, wanita lebih sering memakai make up, perhiasan, serta Pakaian ragam warna, sedangkan di tempat tradisional adatnya wanita dihindari dari perhatian lelaki dengan Pakaian simpel.

Tidak cuma itu saat ini distro pun mempunyai beragam fungsi. Teradapat cukup banyak sekali tshirt yang dimanfaatkan untuk mendemokan nilai tertentu, baik baik, netral, atau negatif.

2) Kedudukan dalam masyarakat

Pada sebagian masyarakat, Busana dapat digunakan sebagai pernyataan atas status atau kedudukan. Pada Romawi kuno, hanya sebagian senator yang diperbolehkan untuk menggunakan Sandang yang diwarnai dengan warna violet Tyrian. Di Tiongkok, awal pendirian republik, hanya kaisar bisa memakai Sandang warna kuning. Saat ini kedudukan sosial tidak lagi diperlihatkan dengan kepunyaan barang elegan atau langka.

3. Religi

Pakaian Religi bisa dinilai sebagai Busana khusus. Sandang Agamis terkadang dikenakan hanya selama acara keagamaan. Namun, bisa juga dimanfaatkan keseharian sebagai pernyataan status Agamis khusus.

Begitulah sekelumit informasi tentang betapa Pakaian dapat begitu mempengaruhi kebudayaan manusia.